BISNIS BANDUNG – Sasaran vaksinasi tahap dua di Provinsi Jawa Barat sekitar 6,6 juta orang. Dari jumlah itu sebanyak 4.403.984 lansia yang merupakan target serta petugas publik sebanyak 2.195.215 orang.
Sumber daya manusia kesehatan (SDMK) yang belum menjalani vaksinasi dan mereka yang lanjut usia (lansia) menjadi sasaran utama dalam vaksinasi tahap dua tersebut. Setelah itu, baru pelayan publik.
“Prioritas SDM Kesehatan yang belum disuntik vaksin, lalu lansia dan pelayan publik. Semua sasaran akan divaksin, namun menunggu giliran disesuaikan dengan ketersediaan vaksin,” ujar Ketua Divisi Penanganan Kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Jabar Marion Siagian di Bandung, Rabu (24/02/2021)..
Selain memastikan mutu vaksin terjaga selama pendistribusian, tempat pelayanan vaksinasi di kabupaten/kota sudah disiapkan. Pun demikian dengan tenaga vaksinator terlatih.
“Faskes pelaksana vaksinasi sudah siap, begitu juga vaksinator di lapangan. Kabupaten/kota sudah membuat perencanaan untuk vaksinasi massal di daerah masing-masing,” kata Marion.
Vaksinasi massal digelar untuk memperluas cakupan sasaran dan mempercepat penyuntikan vaksin. Selain itu, Marion mengatakan bahwa skenario penyuntikan vaksin di daerah terdampak banjir sudah disiapkan.
“Vaksinasi di daerah banjir tetap dilaksanakan dengan membuat strategi memindahkan tempat pelayanan ke faskes yang tidak terdampak banjir atau dilakukan di tempat pengungsian dengan pengawasan tim medis yang kompeten,” tuturnya.
Pemprov Jabar memastikan distribusi vaksin Covid-19 ke kabupaten/kota mendapat pengawasan ketat, tujuannya supaya mutu vaksin tetap terjaga sampai digunakan masyarakat.
Jumlah vaksin Covid-19 yang diterima Pemprov Jabar sebanyak 127.070 vial dengan ekuivalen 1 vial 9 dosis. Saat ini, vaksin tersebut sedang didistribusikan ke kabupaten/kota.
“Vaksin sudah sampai di Gudang Farmasi Provinsi. Pendistribusian ke 27 kabupaten/kota masih dilakukan,” kata Marion.
Pendistribusian vaksin dari Provinsi Jabar ke 27 daerah dilakukan sesuai standar prosedur operasional (SOP) Kementerian Kesehatan serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Dia mengatakan, rantai dingin menjadi fokus utama dalam pendistribusian. Vaksin didistribusikan menggunakan kendaraan berpendingin cold box atau vaccine carrier.
“Pengamanan dan distribusi sudah terkoordinasi dengan Polri dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang membantu distribusi ke kabupaten/kota,” ucapnya. (B-002)***