BISNIS BANDUNG – DPRD Jabar menyoroti Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) APBD Provinsi Jabar TA 2019 lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Diketahui, jumlah tahun ini mencapai Rp 4,55 triliun atau lebih besar dari APBD 2018 yakni Rp 3,06 triliun.
“Dari angka-angka yang dipresentasikan Gubernur Jabar dalam rapat paripurna, ada beberapa sorotan dari anggota dewan,” kata anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Jabar Abdul Hadi seusai rapat paripurna dengan agenda Penyampaian Nota Pengantar Gubernur Jabar tentang Raperda APBD 2020 di Gedung DPRD Jabar, Serlasa (29/10/2019) .
Hani menyebut salah satu sorotan anggota dewan yaitu SiLPA APBD 2019 yang diprediksi cukup besar yakni Rp 4,55 triliun. Hal ini menunjukkan perencanaan anggaran yang kurang matang.
“SiLPA 2019 prediksi kami sangat besar, berarti perencanaan anggaran di tahun pertama RK (Ridwan Kamil) menjadi gubernur sangat lemah,” ungkap politisi PKS ini.
Selain SiLPA, pihaknya juga akan mempertanyakan anggaran belanja 2020 yang diajukan Rp 46,1 triliun. Jumlah tersebut melampaui besaran anggaran tahun 2023 yang tertera di dokumen RPJMD 2018-2023.
“Artinya, Pemprov kurang memperhatikan rencana pembangunan jangka menengah yang telah disahkan awal 2019 dalam penyusunan Rancangan APBD Provinsi Jabar tahun 2020,” tutur dia.
Hadi mengatakan, saat ini masing-masing komisi tengah membahas rincian angka-angka APBD 2020 sebagai bahan koreksi pada rapat paripurna selanjutnya.
“Detailnya (draf APBD) baru dikonsolidasikan setelah masing-masing komisi selesai bahas dengan mitranya,” ucapnya. (B-002)***