PREDIKAT sebagai pahlawan devisa, kerap diberikan pada tenaga kerja Indonesia (TKI). Akan tetapi seorang TKI atau tenaga kerja wanita (TKW) tidak selamanya bernasib mulus, lantaran bekerja di negara asing akan berbeda perlakuan dengan bekerja di negeri sendiri. Bagi pekerja migran yang mampu beradaptasi dengan majikannya, akan merasa aman dan nyaman. Bahkan, bisa berbagi dengan keluarganya lewat transfer uang ke kampung halaman.
Inilah efek positif makin banyak mata uang asing yang ditukarkan untuk sejumlah rupiah akan menebalkan cadangan devisa. Dan bertambah simpanan mata uang asing di kas negara merupakan sumber devisa. Selain itu meningkatnya kebutuhan rupiah sesuai hukum “supply and demand” bisa mendongkrak nilai rupiah menjadi kokoh dibandingkan mata uang asing.
Potret seorang TKW bernama Aminah, tentunya berkeinginan mengumpulkan pundi-pundi uang asing (real-red), sehingga ia nekat berangkat Arab Saudi dengan modal keyakinan untuk mengadu nasib. Ia tidak menyangka harus mengalami penderitaan yang tragis hingga jatuh sakit di negeri orang.
Selama belasan tahun, Aminah alias Siti Patmah alias Umi Kulsum di Arab Saudi tanpa ada komunikasi dengan keluarganya di Cianjur. Bahkan keluarganya sempat menganggab Siti Patmah sudah meninggal dunia.
“ Alhamdulillah dalam bulan Ramadan yang penuh barokah dan penuh keajaiban ini, kita bersyukur berhasil mempertemukan keluarga yang sudah terpisah belasan tahun ini,” ujar Kepala Disnakertrans Jabar M.Ade Afriandi.
Ade mengungkapkan tidak mudah mencari keluarga Aminah di Kab Cianjur, karena kondisi fisiknya yang sudah mengalami sakit stroke sejak lima tahun silam. Bahkan saat Aminah ditemukan di jalanan di Kota Jeddah dalam keadaan stroke dan lumpuh. Ia akhirnya dirawat dirawat di Rumah Sakit Shagar di Jeddah selama hampir 4 tahunan, tanpa identitas, paspor, ataupun adminitrasi lainnya.
Pada September 2018 lalu, Aminah dipulangkan ke Indonesia dan dirawat di RS Polri Kramatjati-Jakarta, dan awal bulan Mei 2019 diinformasikan pihak Polri, bahwa Aminah adalah warga Jabar asal Kab Cianjur. Selanjutnya melakukan penjemputan dan langsung dirawat di RSUD Al-Ihsan.
Selama sepekan di rawat di RSUD Al-Ihsan, Disnaker Jabar terus memantau perkembangan kesehatannya sembari berupaya mengajak komunikasi, maka didapatkan titik terang bahwa Aminah adalah warga Kecamatan Sukaluyu Kac. Cianjur. Berbagai upaya dilakukan termasuk menyebar informasi melalui berbagai media yang akhirnya ditemukan dengan keluarganya.
Tak pelak lagi, tangis Aminah pecah saat anak dan keluarganya datang ke tempat perawatan dirinya di RSUD Al Ihsan, Bandung, Minggu (19/5/2019). Pun anak dan adiknya, tak kuat menahan air mata begitu melihat Aminah tak berdaya tergeletak di tempat perawatan, dalam keadaan stroke, lumpuh, dan tak bisa bicara.
Padahal keluarganya menganggap Aminah sudah meninggal dunia di perantauan karena sejak 2006 sudah tak ada kabar. Namun takdir berkata lain, Aminah bertemu kembali dengan keluarganya. Sang Anak, Dede Ridwan, bahkan sudah memiliki anak. “Ibu sudah punya cucu. Ridwan sudah nikah dan punya satu anak,” kata petugas yang mengantar keluarga Aminah.
Peristiwa yang tragis ini menjadi puncak dari upaya Disnakertrans Jabar membawa Aminah dari RS Kramat Jati Jakarta belum lama ini. Semula Kepala Disnakertrans Jabar, Ade Afriandi merasa gundah apakah keluarga yang dicarinya itu benar ada hubungan darah dengan Aminah. Namun setelah keluarganya melihat foto dan video adalah bagian dari keluarganya itu betul, timbul keyakinan penuh.
Ade menyatakan, untuk menyerahkan Aminah kepada keluarga tak begitu saja dilakukan. Pihaknya tetap akan memastikan segala sesuatu suap siap. Dalam waktu dekat, direncanakan akan dibuatkan KTP elektronik dan BPJS untuk Aminah. Setelah itu baru akan diserahkan kepada keluarga.
KH Ucu Gozali pamannya Aminah yang merupakan pemuka agama di Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur mengatakan sangat bersyukur dan sangat bahagia dapat kembali bertemu dengan Siti yang sudah berpisah belasan tahun. Bahkan keluarganya sudah melakukan tahlilan, karena menganggap Siti Patimah sudah meninggal.
“Ya, pertemuan ini sungguh sangat mengharukan. Kami dari pihak keluarga merasa bahagia sekali. Keluarga yang hilang bisa bertemu kembali, terimakasih kepada Pemprov Jabar, khususnya pihak Disnakertrans Jabar,” tuturnya lirih. (B-002)***